Woensdag 27 Maart 2013
Dinsdag 26 Maart 2013
Woensdag 20 Maart 2013
LABORATORIUM FISIKA
TUGAS MAKALAH
LABORATORIUM FISIKA II
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
Kuliah Laboratorium Fisika 2 Dosen pengampu :
Dr. Nyoto SusenoM.Pd. dan M. Jaeni M. P,fis.
Disusun Oleh :
NAMA : ANGGI SUKMA WIJAYA
NPM :
10330649
PRODI : FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH METRO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Laboratorium
dapat bermacam macam jenisnya. Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 41) di Sekolah
Menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang
membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk
pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia
dan Laboratorium Biologi. Di SLTP mungkin hanya ada Laboratorium IPA saja. Di
Perguruan Tinggi, untuk satu jurusan saja,
mungkin terdapat banyak
laboratorium. Kadang-kadang atas pertimbangan efisiensi, suatu ruangan
laboratorium difungsikan sekaligus sebagai
ruangan kelas untuk proses
belajar mengajar. Laboratorium jenis ini dikenal sebagai Science classroom
laboratory. Kelebihan jenis laboratorium ini bersifat multi guna.
Fasilitas
dan Penataan Ruang Laboratorium
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44)
laboratorium yang baik harus dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam
melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan
fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci
(sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan
mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis,
lemari alat lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003: 30), untuk menentukan
apakah suatu ruangan itu cocok atau
tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal
seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan,
ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah
dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar
mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang
berlangsung di laboratorium, baik suara
atau bau yang ditimbulkan.
Peralatan
Laboratorium
banyak sekali macam dan jenisnya
tergantung pada fungsinya. Sebuah laboratorium untuk analisa bahan makanan dan
pertanian haruslah memiliki peralatan-peralatan analisa yang lengkap untuk
mendukung prosedur-prosedur analisa yang akan dilakukan. Ketepatan hasil
pengujian tergantung pada 4 hal, yaitu:
Prosedur
Analisa,
a. Peralatan Laboratorium yang digunakan,
b. Bahan kimia yang digunakan
c. Kemampuan pelaksana pengujian (Analisator)
Secara garis besar peralatan dasar laboratorium
dikelompokan menjadi empat yaitu :
o
1.Peralatan
gelas (glass ware equipment). Secara garis besar peralatan gelas dibedakan
menjadi dua yaitu peralatan gelas tahan panas (suhu tinggi) biasanya mempunyai
merk ”PYREX” dan peralatan gelass yang tidak tahan suhu tinggi.
Peralatan-peralatan seperti ini biasanya digunakan untuk melakukan titrasi.
o
Peralatan
bukan gelas (non glass equipment) pendukung. Peralatan bukan gelas diperlukan
untuk mendukung peralatan lain seperti spatula
o
Peralatan
pemanas (heating equipment). Pemanas digunakan untuk berbagai kegiatan di
laboratorium seperti pemanasan dan pendidihan larutan, membantu melarutkan
bahan kimia dan lain-lain. Alat pemanas yang banyak digunakan adalah hot plate
dan oven.
o
Peralatan
Pendingin
o
Peralatan
untuk menimbang
1.2
Rumusan
1. Mengetahui jenis-jenis laboratorium?
2. Standar operasional prosedur LAB?
3. Manfaat dan fungsi LAB?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis Laboratorium Dan Fungsinya
Ariel NOAH menjadi Surprise Guest Sheryl Sheinafia di Program Indokustik...
group band papan atas noah yang bergema ditelinga setiap orang
Dinsdag 19 Maart 2013
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Perpindahan Kalor
Nama : Anggi Sukma Wijaya
NPM : 10330649
Prodi : Pendidikan Fisika
NPM : 10330649
Prodi : Pendidikan Fisika
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Jenjang Pendidikan : MA (Madrasah
Aliyah)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / semester : X / 2 (genap)
Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)
4. Standar
Kompetensi : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi
pada berbagai perubahan energi
4.2 Kompetensi Dasar :
Menganalisis cara perpindahan kalor
Indikator
:
1.
Siswa mampu
mendefinisikan dan mengetahui peristiwa perpindahan kalor secara konduksi.
2.
Mengetahui
faktor-faktor yang berpengaruh pada peristiwa perpindahan kalor secara
konduksi.
3.
Memberikan
contoh melalui percobaan peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari, serta
penerapannya dalam bentuk teknologi sederhana.
4.
Mengetahui cara
untuk mengurangi/mencegah perpindahan kalor melalui konduksi.
A.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat
mejelaskan pengertian konduksi, konveksi, dan radiasi
2.
Siswa dapat
menganalisis, menyelidiki, dan menarik kesimpulan serta mengamati gejala-gejala
fisika dari salah satu contoh percobaan perpindahan kalor secara konduksi.
3.
Siswa dapat
menjelaskan pengertian konduktor, isolator, dan perpindahan kalor secara
konduksi.
4.
Siswa mampu
memberikan contoh bahan/benda yang termasuk konduktor dan isolator.
5.
Siswa dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju konduksi kalor.
6.
Siswa mampu
mengetahui penerapan kalor dalam kehidupan sehari-hari
B.
Materi Pembelajaran
Perpindahan
Kalor
a.
Konduksi
b.
Konveksi
c.
Radiasi
C.
Media Pembelajaran
Ø Papan tulis
Ø Spidol
Ø LCD
Ø Power Point
Ø LKS
D.
Strategi Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab,
diskusi
Model
Pembelajaran : cooperative learning,
konstruktivisme
E.
Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1
|
Pembukaan
a. Guru membuka
pelajaran.
b. Apersepsi
|
10 menit
|
2
|
Kegiatan inti
a. Tahap mengajar
b. Kerja kelompok
c. Menjawab Soal I
|
70 menit
|
3
|
Penutup
a. Guru menyampaikan
kembali poin utama (merangkum) dari materi yang telah dipelajari.
b. Guru menutup pelajaran.
|
10 menit
|
No.
|
Tahap
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Karakter
siswa
|
Waktu
|
1
|
Pendahuluann
|
a. Guru membuka pelajaran
-
guru mengucapkan salam kepada siswa
-
guru menugaskan salah satu siswa untuk memimpin doa
-
guru mengapsen siswa terlebih dahulu
b. Apersepsi/ prasyarat
Guru memberikan pertanyaan sederhana:
Apa yang
dimaksud dengan kalor?”
Sebagai penuntun siswa untuk memasuki materi
perpindahan kalor.
|
Rasa
hormat
Disiplin
Tanggung
Jawab
|
10 Menit
|
2
|
Inti
|
• Guru
menyampaikan SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran.
• Guru
memotivasi siswa agar senang belajar fisika dengan menyampaikan bahwa
pembelajaran akan dilaksanakan dengan model kooperatif learning.
• Guru
memberikan informasi kepada siswa tentang butir-butir yang harus dipelajari,
antara lain:
- Siswa
dapat menganalisis, menyelidiki, mendefinisikan dan menarik kesimpulan serta
mengamati gejala-gejala fisika dari salah satu contoh percobaan perpindahan
kalor secara konduksi.
- Siswa
dapat menjelaskan pengertian konduktor, isolator, perpindahan kalor secara
konduksi dan siswa mampu memberikan contoh bahan/benda yang termasuk
konduktor dan isolator.
- Siswa
dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi laju konduksi kalor.
• Guru
menyampaikan materi perpindahan kalor.
• Guru
menjelaskan penerapan konveksi, konduksi, dan radiasi damal kehidipan
sehari-hari.
• Guru
memberikan contoh tentang konveksi
• Guru
memberikan lembar kerja siswa (LKS) kepada siswa
·
Siswa mengerjakan LKS yang telah disediakan oleh guru.
|
Bekerjasama
Diskusi
Tanya
jawab
Disiplin
|
70 Menit
|
3
|
Penutup
|
§ Guru melakukan refleksi
§ Guru mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap materi
§ Guru memberikan tugas untuk dikerjakan
dirumah berupa latihan soal (PR)
§ Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam.
§ Siswa menjawab pertanyaan guru yang merupakan evaluasi.
§ Siswa medokumentasikan tugas yang diberikan
guru
§ Siswa meresume dan memberikan simpulan materi yang telah
diberikan guru
§ Siswa berdoa bersama-sama dengan guru
§ Siswa menjawab salam
|
Hikmat
Religius
Rasa hormat
Tertib
Disiplin
Sopan Santun
|
2
10 Menit
|
cvdsvsvs jumlah
|
15
menit
|
F.
Sumber Belajar
·
Bob Foster.
(2003). Fisika SMA Jilid 1 B. Jakarta: Erlangga.
·
Marthen
Kanginan. (2007). Fisika SMU untuk Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
·
Buku reverensi
yang relevan
G. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
·
Tes tertulis
b. Bentuk instrumen
·
Tes esay
Metro…………………….
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Fisika
Kepala SMA…………….
........................................ ANGGI
SUKMA WIJAYA
NIP : .............................. NIP
: 10330649
Teken in op:
Plasings (Atom)