SINTAKS (TAHAPAN) MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
Nama : Anggi Sukma Wijaya
NPM : 10330649
Jurusan : FKIP FISIKA
A.
Pengertian Model
Pembelajaran Snowball Throwing
Model Pembelajaran Snowball Throwing
adalah salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan
kontekstual (CTL). Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti ‘bola
salju bergulir’ dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan
bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian
dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok.Model
Pembelajaran Snowball Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif,
integratif, dan keterampilan proses.
Kegiatan melempar bola pertanyan ini
akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya
berpikir, menulis, bartanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan
aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain.
Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada
gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam
bola kertas.
Dalam Model Pembelajaran Snowball
Throwing guru berusaha memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan isi
berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan situasi yang
kompleks. Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran
terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan
konteks komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan dan lingkungan
pergaulan.
Pada awalnya dalam Model Pembelajaran
Snowball Throwing dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat
tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk
seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing
siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Berikut ini adalah langkah-langkah model
pembelajaran snowball throwing :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
Dalam kegiatan awal pembelajaran, guru terlebih
dahulu menyampaikan pokok materi dan sub pokok materi yang hendak disampaikan
kepada siswa secara jelas dan simple agar siswa mudah menangkap materi
tersebut.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
Dalam tahap
ini agar lebih efektif dan menghemat waktu guru membentuk kelompok-kelompok
yang telah terbentuk dan menentukan ketua kelompoknya. Agar lebih efesien
pembentukan kelompok dilihat dari jumlah siswa. Setelah kelompok terbentuk guru
memanggil setiap ketua kelompok untuk maju kedepan menghadap guru untuk
diberikan penjelasan materi.
3. Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
Untuk langkah ini masing-masing ketua kelompok yang
telah diberikan penjelasan materi kembali kekelompoknya masing-masing. Setelah
itu ketua kelompok menjelaskan materi yang telah disampaikan guru tadi kepada
teman-temannya.
f
4. Kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh
ketua kelompok.
Dalam tahap ini masing-masing siswa diberikan satu
lembar kertas kerja. Kertas ini digunakan untuk menuliskan pertanyaan apa saja
menyangkut materi yang sudah dijelas
oleh ketua kelompoknya. Jadi siswa menulis satu pertanyaan yang menyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompoknya
5. Kemudian
kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa
yang lain selama kurang lebih 15 menit. Tahap selanjutnya kertas yang berisi
pertanyaan dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa kesiswa yang
lainnya selama kurang lebih 15 menit
6. Setelah siswa mendapat satu bola / satu
pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Dalam
tahap ini, setelah setiap siswa mendapatkan satu bola / satu pertanyaan yang
dilemparkan tadi. Guru menunjuk siswa untuk membacakan pertanyaan tadi kemudian
siswa lainnya diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
8. Guru memberikan kesimpulan
Dalam tahap ini guru memberikan kesimpulan tentang
materi yang telah disajikan secara simple
9. Evaluasi
Pada tahap ini guru memberikan lembar kerja siswa
untuk dikerjakan. Hal digunakan agar guru mengetahui sejauh mana siswa manyerap
materi yang telah diajarkan
10. Penutup
Dalam tahap
yang terkhir guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan berdoa
bersama-sama sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Kelebihan Model
Pembelajaran Snowball Throwing:
Saling
memberikan pengetahuan antar siswa dan menantang siswa untuk berkompetisi.Melatih
kesiapan siswa dan pembelajaran menjadi menarik.
Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing:Tidak efektif dan banyak memakan waktu.Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa
MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
1. Pengertian Model Pembelajaran Eksperimen
Sagala (2006), Sumantri dan Permana
(1998/1999) menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan
suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu
laboratorium atau diluar laboratorium. Sedangkan model eksperimen dalam
pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa
melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis
yang dipelajari.
Dalam proses pembelajaran dengan model
pembelajaran eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau
proses tertentu. Peranan guru dalam model pembelajaran eksperimen adalah
memberi bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak
terjadi kekeliruan atau kesalahan.
2. Tujuan
1) Siswa
mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh.
2) Siswa
mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya.
3) Siswa
mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,
informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan.
4) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin
tinggi, hidup teratur dan rapi.
3. Kelebihan
Model pembelajaran Eksperimen
1) Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
2) Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
3) Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
4) Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan
5) Menghilangkan verbalisme.
4. Kekurangan
Model pembelajaran Eksperimen
1) Memerlukan
peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
2) Dapat
menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen umumnya memerlukan waktu lama.
3) Kesalahan
dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.
4) Belum tentu semua guru dan siswa menguasai
metode eksperimen.
5.Cara
Mengatasi Kelemahan model pembelajaran Eksperimen
1) Guru
harus menjelaskan secara gamblang hasil yang ingin dicapai dengan eksperimen.
2) Guru
harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang diperlukan,
peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya, variabel yang perlu
dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen.
3) Mengawasi
pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika siswa mengalami kesulitan.
4) Meminta
setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya, membanding-bandingkannya
dan mendiskusikannya, untuk mengetahui kekurangan dan kekeliruan yang mungkin
terjadi.
6. Langkah-langkah
Pelaksanaan Model pembelajaran Eksperimen
1. Kegiatan
persiapan
a)
Merumuskan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai dengan model pembelajaran eksperimen.
b)
Menyiapkan materi
pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen.
c)
Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang
diperlukan dalam eksperimen.
d)
Menyiapkan panduan
prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk LKS.
2.
Kegiatan Pelaksanaan model
pembelajaran Eksperimen
1)
Kegiatan pembukaan
a)
Jika diperlukan, tanyakan materi pelajaran
yang telah diajarkan minggu lalu (apersepsi).
b)
Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita
anekdot yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
c)
Mengemukakan tujuan pemelajaran yang ingin
dicapai, dan prosedur eksperimen yang akan dilakukan.
2)
Kegiatan inti
pembelajaran
a)
Siswa diminta membantu
menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimen.
b)
Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan
panduan dan LKS yang telah disiapkan guru.
c)
Guru memonitor dan
membantu siswa yang mengalami kesulitan.
d)
Pelaporan hasil
eksperimen dan diskusi balikan
3)
Kegiatan Mengakhiri
Pembelajaran
a)
Guru meminta siswa
untuk merangkum hasil eksperimen.
b)
Guru mengadakan
evaluasi hasil dan proses eksperimen.
c)
Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum
menguasai materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya, dan bagi yang
sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking