Sondag 09 Junie 2013

SINTAKS (TAHAPAN) MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


SINTAKS (TAHAPAN) MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Nama : Anggi Sukma Wijaya
NPM  : 10330649
Jurusan : FKIP FISIKA


A.    Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing
Model Pembelajaran Snowball Throwing adalah salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kontekstual (CTL). Snowball Throwing yang menurut asal katanya berarti ‘bola salju bergulir’ dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok.Model Pembelajaran Snowball Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan keterampilan proses.
Kegiatan melempar bola pertanyan ini akan membuat kelompok menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bartanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas.
Dalam Model Pembelajaran Snowball Throwing  guru berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan dan lingkungan pergaulan.

Pada awalnya dalam Model Pembelajaran Snowball Throwing dibentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran snowball throwing :


  1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
      Dalam kegiatan awal pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan pokok materi dan sub pokok materi yang hendak disampaikan kepada siswa secara jelas dan simple agar siswa mudah menangkap materi tersebut.
 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
Dalam tahap ini agar lebih efektif dan menghemat waktu guru membentuk kelompok-kelompok yang telah terbentuk dan menentukan ketua kelompoknya. Agar lebih efesien pembentukan kelompok dilihat dari jumlah siswa. Setelah kelompok terbentuk guru memanggil setiap ketua kelompok untuk maju kedepan menghadap guru untuk diberikan penjelasan materi.
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
Untuk langkah ini masing-masing ketua kelompok yang telah diberikan penjelasan materi kembali kekelompoknya masing-masing. Setelah itu ketua kelompok menjelaskan materi yang telah disampaikan guru tadi kepada teman-temannya.
f
  4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Dalam tahap ini masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja. Kertas ini digunakan untuk menuliskan pertanyaan apa saja menyangkut materi  yang sudah dijelas oleh ketua kelompoknya. Jadi siswa menulis satu pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompoknya
  5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit. Tahap selanjutnya kertas yang berisi pertanyaan dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa kesiswa yang lainnya selama kurang lebih 15 menit
 6. Setelah siswa mendapat satu bola / satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
  7. Dalam tahap ini, setelah setiap siswa mendapatkan satu bola / satu pertanyaan yang dilemparkan tadi. Guru menunjuk siswa untuk membacakan pertanyaan tadi kemudian siswa lainnya diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
  8. Guru memberikan kesimpulan
Dalam tahap ini guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah disajikan secara simple
  9. Evaluasi
Pada tahap ini guru memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan. Hal digunakan agar guru mengetahui sejauh mana siswa manyerap materi yang telah diajarkan
  10. Penutup
Dalam tahap yang terkhir guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan berdoa bersama-sama sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.



Kelebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing: Saling memberikan pengetahuan antar siswa dan menantang siswa untuk berkompetisi.Melatih kesiapan siswa dan pembelajaran menjadi menarik.

Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing:
Tidak efektif dan banyak memakan waktu.Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa



MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN


 1. Pengertian Model Pembelajaran Eksperimen

Sagala (2006), Sumantri dan Permana (1998/1999) menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium. Sedangkan model eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Peranan guru dalam model pembelajaran eksperimen adalah memberi bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.

2. Tujuan
1)      Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh.
2)      Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya.
3)      Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan.
4)       Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi. 

3. Kelebihan Model pembelajaran Eksperimen
1)      Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
2)      Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
3)      Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
4)       Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan
5)       Menghilangkan verbalisme.

4. Kekurangan Model pembelajaran Eksperimen
1)      Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
2)      Dapat menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen umumnya memerlukan      waktu lama.
3)      Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.
                4)   Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.


5.Cara Mengatasi Kelemahan model pembelajaran Eksperimen
1)      Guru harus menjelaskan secara gamblang hasil yang ingin dicapai dengan eksperimen.
2)      Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya, variabel yang perlu dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen.
3)      Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika siswa mengalami kesulitan.
4)      Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya, membanding-bandingkannya dan mendiskusikannya, untuk mengetahui kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi.
6. Langkah-langkah Pelaksanaan Model pembelajaran Eksperimen
1.      Kegiatan persiapan
a)      Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dengan model pembelajaran  eksperimen.
b)      Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen.
c)       Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen.
d)     Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk LKS.
2.      Kegiatan Pelaksanaan model pembelajaran Eksperimen
1)      Kegiatan pembukaan
a)       Jika diperlukan, tanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu (apersepsi).
b)       Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita anekdot yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
c)       Mengemukakan tujuan pemelajaran yang ingin dicapai, dan prosedur eksperimen yang akan dilakukan.
2)      Kegiatan inti pembelajaran
a)      Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimen.
b)       Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS yang telah disiapkan guru.
c)      Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.
d)     Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan
3)      Kegiatan Mengakhiri Pembelajaran
a)      Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen.
b)      Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen.
c)       Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya, dan bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman. 


    Geen opmerkings nie:

    Plaas 'n opmerking